PENGERTIAN ORGANISASI SEQUESIAL
Organisasi sequensial adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas.
File dapat dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu:
A.Karekteristik dari media penyimpanan
B.Volume dan frekuensi ditransaksi yang diproses.
C. Respone time yang diperlukan.
A.Karekteristik dari media penyimpanan
B.Volume dan frekuensi ditransaksi yang diproses.
C. Respone time yang diperlukan.
KONSEP DASAR ORGANISASI SEQUENSIAL
1.Record
Dalam organisasi sequensial, pada waktu record dibuat, record-record direkam secara berurutan. Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan dan pada waktu berkas ini digunakan sebagai input, record-record harus diakses secara berurutan.
Dalam organisasi berkas sequential, bukan berarti bahwa record-record
tersebut disimpan dalam urutan numerik. Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sequential, maka record tersebut akan terletak pada akhir berkas. Jika kita ingin menambahkan suatu record pada berkas sekuensial, maka record tersebut akan tercetak pada akhir berkas.
Organisasi berkas sequential dapat terdiri dari record-record yang berbeda jenis.
Contoh:
Pada gambar, dalam sistem penggajian terpadu (Intergrated personnel-payroll system) mempunyai sebuah berkas pegawai (Employee file) yang terdiri dari dua jenis record, yaitu:
Personnel Record
Rec type | empno | name | address | marital status | sex | Home log | Mil code | educ | so |
| | | | | | | | | |
Payroll Record
Rec type | empno | Empno type | accoun | Base salrate | % time | respdept | Date start | Date chnge |
| | | | | | | | |
Record-record pada berkas tersebut tidak memerlukan format dan ukuran yang sama.Pada contoh tersebut, berkas disortir berdasarkan : EMP-NO, REC-TYPE
Proses
Karena record-record dalam organisasi berkas sequential harus diakses secara berurutan, maka berkas sekuensial lebih sering menggunakan batch processing dari pada interactive processing.
Keuntungan
Adapun keuntungan utama dari teknik organisasi berkas sequential adalah
kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat.karena recod tersusun secara berurutan
Pola Akses
Pola Akses adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Selama pola akses, berkas sequential dapat dipasangkan dengan record-record yang sudah diurut pada berkas, maka waktu aksesnya sangat baik. kita harus menentukan pola akses terlebih dahulu, kemudian menentukan organisasi berkas sequential berdasarkan urutan yang sesuai dengan pola aksesnya.
Media Penyimpanan Berkas Sequensial
Berkas sequential dapat disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.
Beberapa alasan kenapa menyimpan berkas sequensial pada DASD:
a. Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial.
Contoh :
Jika 3 berkas sequential seperti master file, transaction file dan updata master file yang digunakan oleh sebuah program, karena hanya ada 2 tape drive, maka salah satu dari ketiga berkas tersebut disimpan dalam disk .
b. Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk.
Contoh
Sebuah sistem akan dikonfigurasikan dengan 2 tape drive pada satu saluran dan 2 disk drive pada saluran lain. Jika volume data besar yang dihasilkan oleh sebuah program dari 2 berkas sequential maka akan menguntungkan bila berkas berkas tersebut diletakan pada peralatan yang salurannya digunakan bersama sama.
c. Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan.
Operasi-operasi dasar
Pembuatan Berkas Sequential
Pembuatan berkas sequential meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan .
Pembuatan berkas transaksi sequential meliputi tugas-tugas:
Ø Pengumpulan data
Ø Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
Ø Pengeditan data
Ø Pemeriksaan transaksi yang ditolak
Ø Penyortiran edit data
Pembuatan Berkas Laporan
Dalam pembuatan berkas laporan sequential dikenal 3 jenis record :
1) Header Record;
Mencakup report header, page header dan group header. Dikenal sebagai informasi pengenal (Identifying Information).
2) Detail Record;
Mencakup isi laporan yang umumnya disusun dalam kolom.
3) Footer Record;
Mencakup report footer, page footer dan group footer. Dikenal sebagai informasi ringkasan (Summary Information).
Retrieval Terhadap Berkas Sequential
Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Dimana record
tersebut ditulis pada berkas menentukan urutan dimana record tersebut di dapat kembali.Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry,yang bergantung pada jumlah data yang dihasilkan.
Pada umumnya berkas sequential diakses dalam model report generation. Karena record-record harus diakses secara berurutan, tentunya lebih efisien mengakses setiap record dari berkas tersebut.Inquiry dari berkas sequential mengalami hambatan, karena organisasi berkas ini memerlukan pengaksesan record secara satu persatu. Namun ada inquiry yang memerlukan pengaksesan semua record dari berkas.
Hit Ratio
Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut .
Contoh :
Inquiry NPM = 0029207 memerlukan pengaksesan record sebanyak 10 dari 100 record yang ada dalam berkas mahasiswa.
Hit Ratio = 10/100 = 0.1
a. Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential.
b. tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential. Kinerja system berkas sequensial
Update Terhadap Berkas Sequential
Telah kita ketahui bahwa master file berisi data yang relatif tetap. Tetapi kadangkadang kita perlu mengadakan perubahan pada berkas tersebut. Hal ini kita sebut sebagai proses Update.
Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada factor-faktor :
Ø Tingkat perubahan data
Ø Ukuran dari master file
Ø Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file
Ø File activity ratio
File Activity Ratio
Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record pada
master file.
Contoh :
Transaction file Master File
101 Bimo 75 101 Bimo je.A 50
102 Amalia 70 103 seno je.C 30
103 Seno 60 104 Henni je Z 50
105 Pandu je.D 70
File Activity Ratio : 1+1= 0.5
4
· Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file
· Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file tersebut diakses.
· Semakin sering master file diupdate, semakin tinggi biaya pemrosesannya.
Kebanyakan berkas sequential tidak dapat di-update langsung di tempat, karena untuk meng-update biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti berkas lama.
Di bawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk meng-update sebuah berkas sequential.
Generation File
Selama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang akan
menjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut sebagai Generation File. File yang mempunyai nama yang sama, tetapi berbeda nomor generasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1, maka new master berikutnyamerupakan generasi 2, new master pada next cycle menjadi generasi 3, dan seterusnya
Jenis update
Ada 3 jenis update yang dapat dilaksanakan pada master file :
· Insert a new record
· Delete an existing record
· Modify an existing record
Kinerja Sitem berkas sequensial
Menangani Kesalahan
Dalam pelaksanaan update dapat ditemukan beberapa kesalahan ,seperti :
· Insert record that already exists
· Delete a record that does not exist
· Modify a record that does not exist
Contoh :
Master File Trans –Type
101 101 1
102 103 2
1 : Delete
103 105 1 2 : Insert
104 107 3 3 : Modify
101 2
1
File activity ratio :
4
Contoh
Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai berikut :
| Rec-Id | Trans – Type | |
| 111 | 2 | |
| 111 | 1 | |
| 96 | 3 | |
| 400 | 1 | 1 : Insert |
| 96 | 1 | 2 : Delete |
| 111 | 2 | 3 : Modify |
| 400 | 3 | |
| 342 | 3 | |
| 96 | 2 | |
4
File activity ratio =
10
DEKLARASI BERKAS SEQUENTIAL DALAM BAHASA COBOL
SELECT [OPTIONAL] filename ASSIGN TO [implementor-name] …
[ RESERVE integer AREAS ]
AREA
[ ORGANIZATION is SEQUENTIAL ]
[ ACCESS MODE is SEQUENTIAL ]
[ FILE STATUS is data-name ].
ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL
Pengertian organisasi berkas Index Sequensial
Organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau kombinasi keduanya, direct dan sequential Data merupakan segala sesuatu yang masih dalam bentuk bahan mentah yang akan diproses
Konsep Dasar ORGANISASI BERKAS INDEKS SEQUENTIAL
Struktur Pohon
Sebuah pohon adalah struktur dari sekumpulan elemen, dengan salah satu elemennya merupakan akarnya dan sisanya yang lain merupakan bagian-bagian pohon yang terorganisasi dalam susunan berhirarki dengan akar sebagai puncaknya.
Contoh umumnya adalah pada penyusunan silsilah keluarga, hirarki suatu organisasi, daftar isi suatu buku dan lain sebagainya.
Secara rekursif suatu struktur pohon dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Sebuah simpul tunggal adalah sebuah pohon.
2. Bila terdapat simpul n, dan beberapa sub pohon T1, T2, ..., Tk, yang tidak saling berhubungan, yang masing-masing akarnya adalah n1, n2, ..., nk, dari simpul / sub pohon ini dapat dibuat sebuah pohon baru dengan n sebagai akar dari simpul-simpul n1,n2, ..., nk.
Pohon Biner
Pohon
Biner adalah pohon yang setiap simpulnya memiliki paling banyak dua buah cabang / anak.
Adapun jenis akses yang diperbolehkan, yaitu :
Ø Akses Sekuensial
Ø Akses Direct
Sedangkan jenis prosesnya adalah :
Ø Batch
Ø Interactive
Struktur Berkas Indeks sekuensial
Ø Indeks ® Binary Search Tree
Ø Data ® Sekuensial
Model operasi file :
A. Creation
B. Update
A. Creation
B. Update
C. Retrieval ( pengaksesan file )
• Comprehensip : mendapatkan semua informasi pada file
• Selektifer : mendapatkan informasi pada record record dengan suatu persyaratan tertentu
D. Maintenance ( perubahan untuk memperbaiki tampila program )
• Restructuring
• Reorganization
Indeks disusun berdasarkan binary search tree dan digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu . Berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan record-record.
• Comprehensip : mendapatkan semua informasi pada file
• Selektifer : mendapatkan informasi pada record record dengan suatu persyaratan tertentu
D. Maintenance ( perubahan untuk memperbaiki tampila program )
• Restructuring
• Reorganization
Indeks disusun berdasarkan binary search tree dan digunakan untuk melayani sebuah permintaan untuk mengakses sebuah record tertentu . Berkas data sequential digunakan untuk mendukung akses sequential terhadap seluruh kumpulan record-record.
Implementasi Organisasi Berkas Indeks Sequential
Ada 2 pendekatan dasar untuk mengimplementasikan konsep dari organisasi berkas indeks sequential :
_ Blok Indeks dan Data (Dinamik)
_ Prime dan Overflow Data Area (Statik)
Kedua pendekatan tersebut menggunakan sebuah bagian indeks dan sebuah bagian data,dimana masing-masing menempati berkas yang terpisah.
Blok Indeks Dan Data
Pada pendekatan ini berkas indeks dan berkas data diorganisasikan dalam blok. Berkas indeks mempunyai struktur tree, sedangkan berkas data mempunyai struktur sequential dengan ruang bebas yang didistribusikan antar populasi record. Setiap entry pada indeks mempunyai bentuk (nilai key terendah, pointer), dimana pointer menunjuk pada blok yang lain, dengan nilai key-nya sebagai nilai key terendah. Setiap tingkat dari blok indeks menunjuk seluruh blok, kecuali blok indeks pada tingkat terendah yang menunjuk ke blok data.
Jika sebuah permintaan untuk mengakses record tertentu, misal kita ingin
mengakses dengan nilai key BAT, indeks dengan tingkat tertinggi (dalam hal ini blok indeks 3-1) yang pertama yang akan dicari pada contoh ini, pointer dari AARDVARK menunjuk blok indeks 2-1. Pointer yang ditunjuk pada kotak tersebut adalah pointer yang berisikan AARDVARK, yang akan menunjuk ke blok indeks 1-1. POinter berikutnya yang akan ditunjuk adalah pointer yang berisi BABOON, yang selanjutnya akan menunjuk blok
Blok data ini akan mencari untuk record dengan key tujuan, yaitu BAT, dimana
pada blok ini record tersebut ditemukan.Permintaan untuk akses data dalam urutan sequential dilayani dengan mengakses blok data dalam urutan sequential. Sebagai catatan blok data merupakan consecutive secara logik dan bukan consecutive secara fisik. Dalam hal ini, blok data harus dihubungkan secara bersama dalam urutan secara logik, seperti terlihat pada gambar.
Misal :
Setiap blok data mempunyai ruang yang cukup untuk menampung 5 record dan
setiap blok indeks mempunyai ruang yang cukup untuk menyimpan 4 pasang (nilai key,pointer).Parameter ini biasanya sudah dilengkapi dengan rutin dukungan sistem manajemen data, pada saat berkas binatang ini dibentuk.
Jika kita menginginkan penyisipan maupun penghapusan terhadap isi berkas, maka blok indeks dan blok data akan dibuat dengan sejumlah ruang bebas, yang biasanya disebut sebagai padding dan pada gambar ditunjukkan sebagai irisan.
Permintaan : INSERT APE
INSERT AIREDALE
PRIME DAN OVERLOW AREA
Pendekatan lain untuk mengimplementasikan berkas indeks sequential adalah berdasarkan struktur indeks dimana struktur indeks ini lebih ditekankan pada karakteristik hardware (fisik) dari penyimpanan, dibandingkan dengan distribusi secara logik dari nilai key. Indeksnya ada beberapa tingkat, misalnya tingkat cylinder indeks dan tingkat track indeks. Berkas datanya secara umum diimplementasikan sebagai 2 berkas, yaitu prime area dan overflow area. Misalnya setiap cylinder dari alat penyimpanan mempunyai 4 track. Pada berkas binatang ada 6 cylinder yang dialokasikan pada prime data area. Track pertama (nomor 0) dari setiap cylinder berisi sebuah indeks pada record key dalam cylinder tersebut.